Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 1 Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan

Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 1 Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan Untuk Kelas 4 Kurikulum Merdeka
3 min read

 

Rangkuman Materi Kegiatan Belajar 1 Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan Kelas 4 Kurikulum Merdeka

Pada kurikulum Merdeka atau yang kita kenal dengan istilah Kurmer mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang sebelumnya bernama PPKn pada Kurikulum 2013 (Kurtilas) Peserta didik mendapat bahan bacaan tentang materi Sejarah awal mula perumusan dan proses bagaimana Pancasila terbentuk menjadi dasar negara.

Rangkuman Materi

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan kenegaraan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan pedoman hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia.

Bunyi simbol dan Makna Pancasila

Bunyi, Makna, dan Simbol Pancasila sebagai dasar negera indonesia yang merupakan materi kelas 4 Pendidikan Pancasila Kurikulum Merdeka

Sila Ke-1
Bunyi :
Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna :
Ketuhanan bagi tiap manusia dan cahaya bagi rohani manusia

Sila Ke-2
Bunyi :
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Makna :
Setiap manusia saling membutuhkan dan perlu bersatu untuk menjadi kuat, mengakui, memperlakukan setiap orang dengan adil dan setara sesuai hak dan kewajiban asasi manusia

Sila Ke-3
Bunyi :
Persatuan Indonesia
Makna :
Mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia yang mengakar kuat di tengah keberagaman Indonesia dan menyatu di bawah naungan Indonesia

Sila Ke-4
Bunyi :
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Makna :
Pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong.

Sila Ke-5
Bunyi :
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna :
Padi dan kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang.

 

Gagasan Perumusan Dasar Negara

Selaku ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), dr.Radjiman Wedyodiningrat dari mulai sidang mengajukan suatu masalah sebagai agenda utamanya. Masalah tersebut merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang BPUPK tersebut, proses perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan calon dasar negara majulah beberapa orang pembicara dalam sidang tersebut, diantaranya Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya. Gagasan tersebut kemudian dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Gagasan dari ketiga tokoh tersebut dijabarkan dalam uraian berikut ini.

a) Mr. Muhammad Yamin

Pada pelaksanaan sidang pertama BPUPK tanggal 29 Mei 1945, peristiwa ini menjadi tonggak sejarah karena pada saat itu yang mendapat kesempatan pertama berbicara adalah Mr. Muhammad Yamin untuk menyampaikan mengenai buah pikirannya tentang dasar negara. Pidatonya berisi lima asas dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:

(1) Peri Kebangsaan.

(2) Peri Kemanusiaan.

(3) Peri Ketuhanan.

(4) Peri Kerakyatan.

(5) Kesejahteraan Rakyat.

 

b) Prof. Dr. Mr. Soepomo

Selanjutnya tampil Prof. Dr. Mr. Soepomo berpidato di hadapan sidang BPUPK pada tanggal 31 Mei 1945. Dalam pidatonya beliau menyampaikan usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka yang terdiri dari lima gagasan:

(1) Persatuan

(2) Kekeluargaan

(3) Keseimbangan lahir batin

(4) Musyawarah

(5) Keadilan rakyat

 

c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

Di hadapan sidang BPUPK, Ir. Soekarno menyampaikan pandangan dan pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Usulan secara lisan berupa lima asas yang diajukan dalam pidatonya sebagai bentuk dasar negara Indonesia. Adapun rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia.

(2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan.

(3) Mufakat atau Demokrasi.

(4) Kesejahteraan sosial.

(5) Ketuhanan yang berkebudayaan.

Ir. Soekarno mengatakan bahwa saran dari salah seorang ahli bahasa, lima asas di atas diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara tersebut diterima oleh sidang secara penuh. Selanjutnya, beliau mengungkapkan usulan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas lagi menjadi Tri Sila yang rumusannya:

(1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme.

(2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat.

(3) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemudian, Ir. Soekarno menyampaikan kembali bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.

Rangkuman materi diambil dari Buku Paket Pendidikan Pancasila Kemdikbudristek. Demikian artikel rangkuman Pendidikan Pancasila pada Kurikulum Merdeka, Semoga dapat menjadi referensi rekan guru dalam mengembangkan materi ini menjadi lebih efektif dan inovatif kepada peserta didik.


Seorang Guru Sekolah Dasar yang menyukai perkembangan teknologi dan digitalisasi

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

Ad Blocker Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

  1. Click on the AdBlock icon in your browser
    Adblock
  2. Choose, Don't run on pages on this domain
    Adblock
  3. A new window will appear. Click on the "Exclude" button
    Adblock
  4. The browser icon should have turned grey
    Adblock
  5. Refresh the page if it didn't refresh automatically. Thanks!
  1. Click on the AdBlock Plus icon in your browser
    Adblock
  2. Click on "Enabled on this site" position
    Adblock
  3. Once clicked, it should change to "Disabled on this site"
    Adblock
  4. The browser icon should have turned grey
    Adblock
  5. Refresh the page if it didn't refresh automatically. Thanks!