Pada tahap ini, Kita
diminta untuk merefleksikan dan mengaitkan pemahaman antar modul yang telah
dipelajari hingga kini, dengan merespon pertanyaan berikut:
Apa yang telah kita pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah?
A.
Peran
Pendidik dalam mewujudkan filosofi KHD
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
B.
Profil
Pelajar Pancasila pada peserta didik dengan paradigma IA (inkuiri apresiatif)
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai
pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Dalam mengembangkan dimensi Profil Pelajar Pancasila kita perlu
menerapkan Inkuiri Apresiatif sebagai paradigma, Untuk dapat mewujudkan visi
sekolah impian dan melakukan proses perubahan, maka perlu sebuah pendekatan
atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Inkuiri Apresiatif (IA) dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang
kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh
David Cooperrider. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan
pendidikan positif. Pendekatan IA
percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan
kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset
organisasi.
Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan. tahapan dalam IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).
C. B-A-G-J-A
B-A-G-J-A merupakan model manajemen perubahan yang merupakan
akronim dari Buat pertanyaan utama,
Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan
rencana, Atur eksekusi sebagai terjemahan bebas
yang diadaptasi dari model 5D sebagai bagian dari inkuiri apresiatif
(Define, Discover, Dream, Design, Deliver)
Kekuatan BAGJA ada pada proses penggalian jawaban pertanyaan yang didasari oleh rasa ingin tahu, kebaikan, dan kebersamaan. BAGJA mewujud menjadi pengalaman kolaboratif yang apresiatif dan bermakna bagi peningkatan kualitas belajar murid di sekolah. Pertanyaan itu akan membawa komunitas sekolah untuk berefleksi, menggali lebih dalam hal-hal yang bermakna, untuk kemudian diinternalisasi dan dijadikan sebagai bahan perbaikan-peningkatan dalam menjalankan perubahan demi perubahan.
Visi yang telah saya susun melalui tahapan B-A-G-J-A adalah Terwujudnya
Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Kreatif, dan Berwawasan Lingkungan. Dalam
penyusunan Visi tersebut terdapat prakarsa perubahan yaitu Menciptakan Peserta
Didik yang Berakhlak. Prakarsa perubahan ini dapat kita uraikan dengan
menggunakan model manajemen B-A-G-J-A.
1.
B-uat
pertanyaan utama (Define)
a. Pertanyaan
Apa yang harus
saya lakukan untuk menciptakan Peserta didik yang Berakhlak?
b. Tindakan/Penyelidikan
1) Berdialog
dengan Kepala Sekolah, rekan sejawat, dan wali murid mengenai Strategi agar
peserta didik mampu menanamkan akhlak mulia.
2)
Membaca
literatur tentang kegiatan strategi menciptakan akhlak peserta didik yang
berkaitan dengan proifil pelajar Pancasila
2.
A-mbil
pelajaran (Discover)
a. Pertanyaan
1)
Bagaimana
kita dapat mencari informasi tentang akhlak yang harus dimiliki peserta didik
agar mampu bertahan dalam perkembangan global?
2)
Bagaimana
peran serta kita untuk menumbuhkan akhlak mulia siswa?
b. Tindakan/Penyelidikan
1)
Mengobservasi
akhlak siswa dan membuat catatan khusus.
2)
Mengamati
akhlak yang dimiliki oleh siswa.
3)
Mengobservasi
tindakan-tindakan positif dan negatif yang kerap dilakukan oleh siswa.
3.
G-ali
mimpi (Dream)
a. Pertanyaan
1)
Apakah
kebiasaan-kebiasaan baru yang kita bayangkan terjadi ketika akhlak mulia
peserta didik tercapai?
2)
Apa saja
hal-hal baru yang bisa kita lakukan setelah akhlak mulia peserta didik
tercapai?
3) Apa
hal-hal/sumberdaya yang kita bayangkan akan tersedia untuk mempertahankan
akhlak mulia peserta didik?
b. Tindakan/Penyelidikan
1)
Membuat
gambaran/narasi saat mencapai akhlak mulia peserta didik.
2)
Membuat
daftar kegiatan baru dari literasi.
3)
Membuat
ceklis target-target yang harus diraih.
4.
J-abarkan
Rencana (Design)
a. Pertanyaan
1) Apa
langkah paling sederhana/langkah yang
bisa dilakukan untuk melaksanakan strategi menanamkan akhlak mulia peserta
didik ?
2) Apa
langkah terobosan yang bisa dilakukan untuk menguatkan akhlak mulia di kelas
maupun luar kelas?
b. Tindakan/Penyelidikan
1) Menyusun daftar kegiatan sebagai sarana menciptakan akhlak mulia peserta didik.
2) Menyusun
jurnal perkembangan akhlak siswa / membuat program kegiatan yang bermuara pada
akhlak mulia peserta didik.
5.
A-tur
eksekusi (Deliver)
a. Pertanyaan
1) Siapa yang
bisa memantau dan mengarahkan peserta didik dalam menciptakan akhlak mereka?
2)
Apa saja
akhlak yang akan dikembangkan?
3)
Siapa yang
bertanggung jawab memonitor agar akhlak
peserta didik dapat tercapai ?
b. Tindakan/Penyelidikan
1)
Mengajak
rekan guru lain untuk mengobservasi peserta didik setiap awal bulan.
2) Menciptakan
akhlak mulia pada peserta didik dapat dimulai dari mengenali diri sendiri dan
orang lain, mencintai lingkungan, dan mampu beradaptasi dengan zaman.
3) Seluruh warga sekolah dan masyarakat dilingkungan sekolah.